Bayangin lo lagi jalan di malam berkabut, bulan bulat sempurna menggantung di langit, dan dari kejauhan terdengar derap kuda mengguncang tanah. Sosok itu muncul — tinggi, kokoh, tapi… tanpa kepala. Di tangannya, bukan pedang atau obor, tapi sebuah labu menyala, membara kayak amarah yang nggak pernah padam. Inilah dia, si legenda kelam: Headless Horseman.
Artwork ini bukan sekadar gambar horor. Ini perpaduan antara mitos gelap dengan estetika komik klasik — warna-warna tajam, garis tegas, dan dialog dramatis yang bikin lo langsung kebayang suara narator dari film-film lama:
“MY FLAMES COME FOR YOU!”
Kalimat itu bukan cuma ancaman, tapi semacam mantra. Api di sini bukan cuma literal, tapi simbol dari amarah yang belum tuntas, dari kisah yang belum selesai.
Lihat ekspresi kudanya—liar, penuh tenaga. Latar belakangnya? Padang rumput sepi dengan langit jingga-merah yang memberi nuansa apokaliptik. Segalanya terasa seperti klimaks dari cerita panjang yang udah dipendam berabad-abad.
Dan yang bikin makin keren, desain ini nggak hanya “cerita”, tapi juga sindiran visual: tentang bagaimana horor klasik tetap hidup dan relevan, dibungkus dengan gaya retro-pop yang nostalgia tapi tetap gigit. Seolah si Penunggang Tanpa Kepala bilang,
“Gue mungkin dari masa lalu… tapi gue masih panas sampai sekarang.”