JURNAL TERBARU

VSLSS War

War

Saya lelah dan muak dengan perang. Kemuliaannya adalah semua nonsen. Hanya mereka yang tidak melepaskan

Syafi'i VSLSS

Syafi’i

“Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus siap menahan perihnya kebodohan”

VSLSS - Boxer at Rest

Boxer at Rest

Petinju saat Istirahat, juga dikenal sebagai Petinju Terme, Petinju Duduk, Petinju yang Dikalahkan, atau Petinju

VSLSS Guru

Guru

“Wahai manusia, sesungguhnya kalian benar-benar capek menuju Tuhan sampai kalian benar-benar ketemu dengan-Nya”

VSLSS tiger

Tiger

Harimau Jepang memiliki banyak makna yang ada di alam. Kekuatan dan keberanian adalah salah satu

Shaggydog Rilis Versi Lain “Di Sayidan”

Selalu menyenangkan mendengarkan lagu lama dengan warna dan nuansa berbeda. Bulan lalu, tepatnya tanggal 21 Februari salah satu lagu hits Shaggydog berjudul “Di Sayidan” telah direinterpretasi dan resmi dirilis melalui oleh DoggyHouse Records. Tak cukup di sana, baru-baru ini Shaggy kembali merilis lagu “Di Sayidan” yang digubah ke dalam musik keroncong.

Menurut Shaggydog, dipilihnya jenis musik Keroncong bukan tanpa sebab. Hal ini diputuskan karena salah satu personel mereka, Lilik Sugiyarto (keyboard), juga aktif bermain di Orkes Keroncong (OK) Puspa Jelita. “Dulu grup ini didirikan oleh bapak saya (Supardi), tahunnya lupa karena sudah ada sebelum saya lahir. Setelah bapak meninggal terus saya lanjutkan mimpin” jelas Lilik yang juga bermain Piano DX, bass dan organ Hammond  serta vokal latar di versi Keroncong ini.

Dalam versi yang diaransemen ulang oleh Lilik Sugiyarto ini, Di Sayidan dibawakan dengan gabungan beberapa variasi modern dari Keroncong mulai gaya Solo sampe Jakarta. “Menurut saya, hampir semua gaya Keroncong terwakilkan di lagu ini bahkan ada unsur etnis Langgam Jawa disitu dengan arransemen yang “ngenomi” (terlihat lebih muda – ed) kalo orang Jawa bilang” tutur Lilik tentang gaya Keroncong yang dibawakan Di Sayidan. Dengar saja variasi Cello yang meniru gaya kendang, irama Gitar yang tenang juga Flute yang saling mengisi dengan Biola, juga kombinasi Cak dan Cuk yang beriringan. Di sela proses arransemen ulang lagu, tercetus ide untuk mengajak penyanyi asal Bantul, Ndarboy Genk, untuk memperkuat warna Langgam Jawa di versi Keroncong ini. Penyanyi dan pencipta lagu Dangdut berbahasa Jawa yang tahun lalu Ndarboy Genk sempat masuk 3 nominasi Ambyar Awards, ajang penghargaan dari MNCTV bagi insan musik Dangdut dan Campursari yang membawakan lagu tentang patah hati.

Interpretasi lagu ikonik “Di Sayidan” ini ternyata tidak hanya berhenti disitu saja. Sebelumnya, beberapa lagu Shaggydog sempat dibikin versi remix oleh musisi lain, misalnya Libertaria yang me-remix “Ambilkan Gelas” ala Dangdut Elektronika atau malah lagu “Rock Da Mic” yang sekalian dibikin EP Rock Da Remix dengan beberapa produser musik & DJ diantaranya sir Ari Wvlv, Alex D.P.M.B dan KMKZ (duo-nya Gerald sebelum di Weird Genius). 

Oia, nantinya lagu versi reguler dan Keroncong ini akan dirilis fisik dalam bentuk kaset double single. Setelah itu, merchandise Di Sayidan yang berkolaborasi dengan seniman Wok The Rock  juga akan tersedia dalam bentuk t-shirt. Informasi lebih lanjut mengenai pembelian merchandise dan kaset bisa diikuti melalui akun Instagram @shaggydogjogja 

Penasaran dengan lagu “Di Sayidan” versi keroncong? Langsung saja simak di bawah ini.

Selalu menyenangkan mendengarkan lagu lama dengan warna dan nuansa berbeda. Bulan lalu, tepatnya tanggal 21 Februari salah satu lagu hits Shaggydog berjudul “Di Sayidan” telah direinterpretasi dan resmi dirilis melalui oleh DoggyHouse Records. Tak cukup di sana, baru-baru ini Shaggy kembali merilis lagu “Di Sayidan” yang digubah ke dalam musik keroncong.

Menurut Shaggydog, dipilihnya jenis musik Keroncong bukan tanpa sebab. Hal ini diputuskan karena salah satu personel mereka, Lilik Sugiyarto (keyboard), juga aktif bermain di Orkes Keroncong (OK) Puspa Jelita. “Dulu grup ini didirikan oleh bapak saya (Supardi), tahunnya lupa karena sudah ada sebelum saya lahir. Setelah bapak meninggal terus saya lanjutkan mimpin” jelas Lilik yang juga bermain Piano DX, bass dan organ Hammond  serta vokal latar di versi Keroncong ini.

Dalam versi yang diaransemen ulang oleh Lilik Sugiyarto ini, Di Sayidan dibawakan dengan gabungan beberapa variasi modern dari Keroncong mulai gaya Solo sampe Jakarta. “Menurut saya, hampir semua gaya Keroncong terwakilkan di lagu ini bahkan ada unsur etnis Langgam Jawa disitu dengan arransemen yang “ngenomi” (terlihat lebih muda – ed) kalo orang Jawa bilang” tutur Lilik tentang gaya Keroncong yang dibawakan Di Sayidan. Dengar saja variasi Cello yang meniru gaya kendang, irama Gitar yang tenang juga Flute yang saling mengisi dengan Biola, juga kombinasi Cak dan Cuk yang beriringan. Di sela proses arransemen ulang lagu, tercetus ide untuk mengajak penyanyi asal Bantul, Ndarboy Genk, untuk memperkuat warna Langgam Jawa di versi Keroncong ini. Penyanyi dan pencipta lagu Dangdut berbahasa Jawa yang tahun lalu Ndarboy Genk sempat masuk 3 nominasi Ambyar Awards, ajang penghargaan dari MNCTV bagi insan musik Dangdut dan Campursari yang membawakan lagu tentang patah hati.

Interpretasi lagu ikonik “Di Sayidan” ini ternyata tidak hanya berhenti disitu saja. Sebelumnya, beberapa lagu Shaggydog sempat dibikin versi remix oleh musisi lain, misalnya Libertaria yang me-remix “Ambilkan Gelas” ala Dangdut Elektronika atau malah lagu “Rock Da Mic” yang sekalian dibikin EP Rock Da Remix dengan beberapa produser musik & DJ diantaranya sir Ari Wvlv, Alex D.P.M.B dan KMKZ (duo-nya Gerald sebelum di Weird Genius). 

Oia, nantinya lagu versi reguler dan Keroncong ini akan dirilis fisik dalam bentuk kaset double single. Setelah itu, merchandise Di Sayidan yang berkolaborasi dengan seniman Wok The Rock  juga akan tersedia dalam bentuk t-shirt. Informasi lebih lanjut mengenai pembelian merchandise dan kaset bisa diikuti melalui akun Instagram @shaggydogjogja 

Penasaran dengan lagu “Di Sayidan” versi keroncong? Langsung saja simak di bawah ini.

JURNAL TERBARU

VSLSS War

War

Saya lelah dan muak dengan perang. Kemuliaannya adalah semua nonsen. Hanya mereka yang tidak melepaskan tembakan atau mendengar jeritan dan

Syafi'i VSLSS

Syafi’i

“Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus siap menahan perihnya kebodohan” “Ketahuilah sesungguhnya hidupmu di dunia

VSLSS - Boxer at Rest

Boxer at Rest

Petinju saat Istirahat, juga dikenal sebagai Petinju Terme, Petinju Duduk, Petinju yang Dikalahkan, atau Petinju Quirinal, adalah patung perunggu Yunani

VSLSS Guru

Guru

“Wahai manusia, sesungguhnya kalian benar-benar capek menuju Tuhan sampai kalian benar-benar ketemu dengan-Nya”

VSLSS tiger

Tiger

Harimau Jepang memiliki banyak makna yang ada di alam. Kekuatan dan keberanian adalah salah satu kualitas yang kita cari ketika

VSLSS Bosozoku

Bosozoku

Bōsōzoku dikenal untuk memodifikasi sepeda motor mereka dengan cara yang aneh dan mencolok, yang disebut Kaizōsha (“kendaraan yang dimodifikasi”). Gaya

vslss

Chinesse Dragon

Terinspirasi dari Organisasi Triad – Hongkong. Triad adalah sebuah organisasi kriminal etnis Tionghoa yang berbasis di Hong Kong, Macau, Tiongkok

vslss scarface

Scarface

Scarface adalah sebuah film kejahatan Amerika Serikat tahun 1983 yang disutradarai oleh Brian De Palma dan ditulis oleh Oliver Stone.

PRODUK TERBARU

Have No Idea
Rp189.000
Halina
Rp189.000
Kirena
Rp189.000
Fotini
Rp175.000
Yole
Rp175.000
Pamela
Rp119.000
Geranio
Rp119.000
Farand
Rp119.000